Logika Bahasa Terbalik

Di Koran Jawa Pos hai ini 11 November 2011 halaman 3 ada bahasa yang janggal. Sebuah caption foto di berita utama halaman ini berbunyi; “HAJI BONEK: Para jamaah haji backpacker ketika keleleran di Mina. Mereka rela berhaji meski harus bermalam di pinggir jalan.”

Kalimat di atas seolah-olah haji itu berraaatt banget, sampai disebutkan “mereka rela berhaji meski .. …”.

Entah yang logika bahasanya terbalik reporter atau redakturnya?

Mungkin maksudnya: ” …… Mereka rela bermalam di pinggir jalan, demi bisa menunaikan ibadah haji.”

Problem Penguasaan Bahasa

Belakangan ini, ketika mengikuti pemberitaan tentang Kisruh UI, saya mendapati ketidaknyamanan dalam membaca beritanya di harian pagi Jawa Pos. Berita berjudul “Tuntut Percepatan Pemilihan Rektor UI”, yang terbit di halaman 16 Jawa Pos Sabtu 10 September misalnya. Ketidaknyamanan itu disebabkan editing yang lumayan “kacau” sehingga logika cerita sulit dimengerti.

Judul “Tuntut Percepatan Pemilihan rektor UI” disusul sub judul (atau bridge) “Pasca protes Guru Besar soal Gelar Doktor Raja Saudi” ….. tidak jelas Subyeknya. Siapa yang menuntut percepatan pemilihan rektor UI? (Bila dijawab “nanti kan ada di badan berita”, ini jawaban salah, karena judul mesti merefleksikan isi dan THE WHO (SIAPA) adalah faktor penting yang tak boleh hilang dari judul).

Baca pos ini lebih lanjut

Ada Bias Media dalam Isu Rektor UI dan Pemberian Gelar DHC pada Arab Saudi?

Saya belum meneliti banyak media, tetapi membaca sekilas beberapa media massa, terkesan ada bias yang sarat kepentingan. Misalnya: media tak cukup berimbang dalam menampilkan pihak yang pro dan kontra kebijakan Rektor UI dalam pemberian gelar DHC kepada Raja Arab Saudi. Hampir 90% sumber adalah yang mengkritik (kontra). Saya baru menyaksikan Metro TV beberapa hari lalu, dan ada Alwi Shihab yang bersuara beda (tidak anti/protes).

Khusus di Jawa Pos kemarin, 7 September 2011 halaman 12, ada berita yang judulnya saja sudah misleading.

Judul berita: Mendiknas Curigai Motif Politis.
Sub Judul: Beri Doktor HC Raja Saudi, Rektor UI Dapat Teguran.

Berita yang ada foto Mendiknas itu, dari judulnya, menggiring kita memaknai: Mendiknas menegor Rektor UI dan mencurigainya bahwa pemberian DHC itu bermotif politis.

Baca pos ini lebih lanjut

Pendukung Cagub Nyaris Bentrok

detikSurabaya » News Surabaya
Selasa, 11/11/2008 11:59 WIB
Selangkah Menuju Grahadi
Dituduh Provokator, Penjual Mainan Dihajar Pendukung KarSa
Rois Jajeli – detikSurabaya

Pendukung Cagub Nyaris Bentrok
Surabaya – Seorang penjual mainan anak-anak menjadi bulan-bulanan massa pendukung pasangan calon gubernur Soekarwo-Saifullah (KarSa). Dia dituduh sebagai provokator. Wajah korban bernama Abdul Azis (40) warga Wonokromo pun benjut setelah dihujani bogem mentah.

Saya ini tidak tahu apa-apa. Saya tidak ikut apa-apa,” teriak Aziz sembari berusaha menghindari massa yang menghajarnya, Selasa (11/11/2008). Baca pos ini lebih lanjut

Megawati dan Cita-cita

Dalam program “Barometer,” dengan tema “Mega Blakblakan Berbicara”, di SCTV pada malam 10 Juni 2009, setelah selesai menjawab pertanyaan mahasiswa, Ibu Megawati balik bertanya soal cita-cita penanya. Sang mahasiswa menjawab ingin menjadi wartawan. Yang mengejutkan saya, Ibu Mega menanggapi jawaban mahasiswa dengan bertanya, “Kok, cita-citanya hanya menjadi wartawan?” Baca pos ini lebih lanjut